Rabu, 02 Maret 2011

MENINGKATKAN PERFORMA CUCAK HIJAU



Harus Selalu Didampingi Master Yang Sesuai

Cucakhijaudianggap burung yang bodoh, dalam pengertian mudah lupa dengan lagu yang pernah dikuasainya. Itu sebabnya, orang yang membeli cucakhijaubiasanya satu paket dengan master lagu-lagu andalannya. Sejumlah lagu yang kini dianggap oke untuk cucak hijau, misalnya cucak cungko, cililin, glatik rambat,colibri dan yang pasti master sepanjang masa yaityu cucak jenggot dan oove bird. Selama perawatan, selama disimpan di rumah, burung-burung master harus tetap berada di dekatnya, bahkan bila perlu “ditempelkan”. Pemasterannya pun harus dilakukan tersendiri, tidak bercampur dengan burung lain. Maksudnya, dalam satu ruang hanya untuk memaster cucak hijau.

Bila kita ingin lagu yang kasar-kasar seperti cililin, yang dicampur dengan master-master yang mempunyai warna lagu seperti terucukan, yang suaranya sewarna atau mirip dengan suara asli cucak hijau. Bagaimana kita tahu bahwa master sudah masuk ? kita harus terus perhatikan hingga ambrol pertama. Selama ambrol, master tetap didampingkan, tapi jangan didampingkan dengan cucakhijaulain yang sama-sama ingin dimaster. Setelah masa ngurak selesai, dan master sudah bias dimainkan, berarti apa yang kita sebut memaster cucakhijausudah bias dikatakan berhasil. Setelah itu, proses pemasteran tetap saja kita lanjutkan hingga burung dibawa pergi ke lomba.

Selasa, 01 Maret 2011

Tips Ternak Kenari bagi Pemula


Setelah masa penjodohan berjalan dengan baik dimana induk jantan dan betina sudah terlihat akur kadang-kadang saling meloloh, proses selanjutnya yaitu mengkondisikan agar indukan bisa bertelor dan merawat anak dengan baik. Tidak lama setelah indukan di masukkan kedalam kandang ternak kenari betina akan bertelor, pada saat indukan kenari bertelor harus kita perhatikan beberapa hal diantaranya jika indukan kenari betina baru pertama kali bertelor harus hati-hati dalam penangannya. Jika salah dalam penangan bisa berakibat patal. Kita sebagai peternak jangan terlalu sering menengok sangkar ternak terutama pada saat induk betina sedang mendekam di sarang jangan sekali-kali memaksa melihat telor. Pada saat indukan sedang bertelor jangan lupa menyediakan tulang sotong atau kalsium makanan jangan sampai telat dan gizinya harus mencukupi.
Telor kenari akan menetas 14 hari setelah dierami, dua atau tiga hari menjelang telor menetas indukan harus dibiasakan diberi pakan lunak untuk anak-anak kenari. Makanan lunak ini yaitu biskuit, telor puyuh, taoge dll. Menurut informasi dari internet peternak-peternak luar negeri pada saat indukan meloloh anak suka memberi kecambah (taoge). kecambah sangat bergizi tinggi dan mudah dicerna. Dengan diberi kecambah anak kenari cepat besar dan sehat. Kebiasaan memberikan kecambah pada anak-anak kenari dilanjutkan sampai anak kenari bisa makan sendiri.
Adapun cara membuat kecambah yaitu pakan bijian seperti canary seed, millet putih, biji sawi di masukkan ke mangkuk kemudian dicuci sampai bersih. Setelah pakan dicuci bersih kemudian buang air dari mangkuk, jika air sudah terbuang semua mangkuk yang berisi pakan yang sudah dicuci bersih ditutup dengan kain basah. Diamkan sampai 1 malam periksa pakan apakah biji kenari, millet dan buah sawi sudah menjadi kecambah atau belum, jika belum cuci bijian tersebut kemudian ditutup kembali dengan kain basah.
Kecambah diberikan sehari 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Untuk pemberian kecambah pada sore hari jangan terlalu banyak cukup habis dimakan 1 atau 2 jam jangan sampai ada kecambah yang tertinggal semalaman karena takutnya malah menjadi bibit penyakit.
Selain diberi kecambah jangan lupa setiap hari diberi telor puyuh secukupnya, kalau telor cukup sehari 1 kali. Telor puyuh sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak-anak kenari, telor puyuh diberikan sampai anak-anak kenari usia 2 bulan. Untuk usia 2 bulan keatas telor puyuh dikurangi, efek pemberian telor puyuh menjadi anak kenari gendut-genduk. Pada usia 3 bulan keatas kenari diharapkan jangan terlalu gendut karena biasanya kalau kegendutan akibatnya malas bunyi.
Anak kenari akan tingal di sarang selama 21 hari, tetapi sebelum usia 21 hari anak-anak sudah bertengger di bibir sarang…..

Kendala-kendala dalam beternak kenari.
o media_47109_en-400x250Beternak
kenari merupakan kegiatan yang terdiri dari beberapa proses yang saling berkaitan, peternak diharapkan sabar dalam menjalani setiap proses yang dilalui. Dalam setiap proses ada beberapa hambatan yang cukup mengganggu, peternak harus bisa memecahkan setiap kendala. Banyak hambatan yang anda hadapi diantaranya :
o Induk betina tidak mau bertelor penyebabnya bisa bermacam-macam di antaranya usia masih muda, tempat sarang kurang nyaman bagi induk kenari, ada binatang pengganggu.
o Telor tidak menetas penyebabnya terdiri dari beberapa faktor yaitu indukan terlalu muda, birahi kedua indukan tidak bersamaan, indukannya steril, pada saat kawin tidak terjadi pembuahan dll.
o Telor menetas tetapi anaknya mati setelah menetas penyebabnya yaitu indukan kurang gizi, ada binatang pengganggu sehingga induknya tidak mau meninggalkan sarang akibatnya anaknya tergencet.
o Ada kebiasaan induk mencabuti bulu muda anaknya penyebabnya karena induknya sudah merasakan enaknya bulu muda dari anaknya, untuk menghilangkan kebiasaan ini cukup sulit pendapat saya lebih baik indukan diganti.
Seperti sekian dulu artikel ini kalau kebanyak nanti cape baca insya Allah nanti akan saya lanjutkan lagi.

PERAWATAN MURAI BATU ALA BANG HENDRIK TUBAN


Sebelumnya saya minta maaf, bukan bermaksud sok tau atau merasa jago, saya hanya ingin berbagi cara-cara perawatan saya selama ini untuk murai-murai saya, karena banyak teman-teman yang minta saya untuk memberikan tips perawatan murai batu, mungkin bukan yang terbaik tp inilah cara perawatan yang saya jalani setiap hari.
Sebenarnya cara perawatan murai batu ini hampir sama saja dengan perawatan burung yang lainnya, yang pasti kita harus tau dulu karakter burung tersebut, mental matang, gamapang galak atau justru susah fight/galak dilapangan, setelah tau barulah kita dapat mengontrol karakternya tsb melalui makanan dan extra foodingnya.
Cara perawatan yang akan saya sampaikan berikut ini khusus untuk burung-burung yang sudah bermental matang artinya tidak terlalu galak ataupun tidak terlalu loyo.
Perawatan Harian

1.Pagi sekitar jam 7.00 krodong burung di buka ditempat teduh
2. lalu berikan 5 ekor jangkrik
3. berikan 2 sendok makan kroto yg sudah dibersihkan
4. jemur 1-2 jam (tergantung kesenangannya) krn ada jg murai yg tidak mau dijemur terlalu lama, cukup 0.5 jam saja.
5. setelah selesai dianginkan 20 mnt lalu ditutup, simpan ditempat teduh dan dikelilingi burung isian
6. sore sekitar jam 3 sore buka krodong lalu mandikan
7. setelah selesai beri jangkrik kembali 5 ekor setelah itu tutup kmbali
8. gantung burung ditempat yg tenang dan jangan terlalu terang sehingga burung dapat ber istirahat dengan tnang.
Catatan : Untuk yg senang memberikan Vitamin sebaiknya cukup diberikan 2x seminggu, jangan terlalu ering memberikan vitamin, murai termasuk burng yang sensitif terhadap bau yg berlebihan...kalau terlalu sering dan terlalu banyak memberi vit, bisa2 murai jd tidak mau minum sehingga burung jd serak.
sebagai catatan tidak ada satupun murai saya yang menggunakan vitamin untuk perawatan harian kecuali jika burung sakit atau rontok bulu.
Perawatan 1 Minggu sebelum lomba

Untuk perawatan seminggu sebelum lomba yang biasa saya jalani sebagai berikut :

1. Dari senin s/d rabu burung dirawat seperti rawatan harian diatas.
2. Mulai kamis porsi jangkrik dinaikan yg tadinya 5 pg jd 8pg dan 7 sore ttl 15
sedangkan perawatan lainnya sama dengan hari biasa.
3. jum'at porsi jangkrik dinaikan menjadi 10 pagi dan 10 sore, tambah 5 ekor ulat hongkong dan perawatan lainnya sama dengan hari biasa.
4. Sabtu porsi jangkrik dinaikan lagi 15 pg, 10 sore, tambah 5 ekor ulat hongkong + kroto 2 sendok makan pg hari saja dan khusus pada hari sabtu ini burung tidak dijemur dan tidak dimandikan pada sore harinya, jadi burung dikrodong seharian ditempat yang teduh setelah diberikan kroto, jangkrik, ulat hongkong.
5. Pada hari minggu pagi burung diberi jangkrik 10 ekor, ulat hongkong 5 ekor dan kroto 2 sendok makan, burung tetap jangan dimandikan dan usahakan pada saat menunggu untuk dilombakan disimpan ditempat yang jauh dr lapangan lomba dan burung murai lainnya. sehingga diharapkan pada saat krodong dibuka dilapangan lomba burung dapat keluar nafsunya dan tenaganya masih full untuk menandingi lawan2nya.
6. Jika akan diturunkan pada babak berikutnya burung kalau bisa jangan dimandikan, beri jangkrik 5 ekor, ulat hongkong 3 ekor dan simpan ditempat yg jauh.
Ingat murai merupakan burung dengan type fighter yg tinggi, sehingga dibutuhkan kondisi yang benar-benar prima pada saat dilombakan selain mental jawaranya. Perawatan setelah lomba

Untuk menghindari burung Murai tidak menjadi galak setelah dilombakan, usahakan pulang dari lapangan lomba murai batu dimandikan dan jangan diberikan jangkrik kembali, perawatan berikutnya dapat dikembalikan kepada cara perawatan harian sebelumnya.
Sekali lagi cara perawatan diatas adalah cara perawatan yang biasa saya gunakan sebelum lomba dan ini hanya cocok untuk burung2 yang sudah memiliki mental yg matang, jika burung Om-om kegalakan atau malah kurang bergairah bisa disesuaikan dari cara pemberian extrafoodingnya, terutama jangkrik dan ulat hongkongnya. Jika burung kegalakan jangan pernah memberi ulat hongkong sebelum lomba dan jumlah jangkrik bisa dikurangi baik harian maupun seminggu sebelum lomba. Sedangkan bila burung Om-Om kurang bergairah bisa ditambah jumlah jangkrik yg diberikan baik harian maupun satu minggu sebelum lomba, saya sarankan jumlah ulat hongkong yang diberikan jangan terlalu berlebihan karena takut menimbulkan efek samping spt rontok bulu atau kegalakan.
Efek Pemberian Doping
Dari pengalaman saya pemberian doping ini sangat saya tidak anjurkan, karena akan menimbulkan efek samping yg tidak baik berupa ketergantungan terhadap doping tersebut dan burung tidak bergairah kembali setelah selesai mabung.
Dulu ada beberapa murai batu saya yang harus didoping oleh Orong-orong (kadal kecil) tiap hari, 3 hari sebelum lomba dan diberikan minuman tonic and bitter, burung tersebut kerap berprestasi, mungkin ada yang ingat denag murai saya yg bernama Elang Sakti yg lalu ditransfer oleh Bp. Januar Dewa Ruci,burung tersebut kerap menjuarai lomba yg diikutinya selama doping tersebut diberikan secara teratur, tp pada saat setelah mabung/rontok bulu burung tersebut terlihat tidak bernafsu untuk memakan orong2 tersebut dan kondisinya tidak dapat pulih kembali seperti semula sampai kahirnya tengelam prestasinya. Kesimpulan saya efek dari doping tersebut akan terlihat pada saat burung selesai mabung, dimana kondisi burung susah sekali untuk kembali ke kondisi prima sebelum dia mabung.
Saran saya jangan pernah menggunakan doping apapun terutama orong2, kelabang dan minuman doping yg ada jika anda ingin MB anda berprestasi dalam jangka panjang Perawatan Pada Saat Mabung

Banyak sekali pemain murai batu, baik yang pemula maupun yang sudah top terjebak pada saat mengkondisikan MB jawaranya setelah mabung, hal ini dikarenakan karena keinginannya untuk segera melombakan kembali burung jawaranya. Ada beberapa hal yang harus benar-benar diperhatikan oleh Om-om pada saat merawat murai waktu mabung dan jangan pernah melanggarnya.
a. Pada saat mau Mabung.
1. Rawatlah murai anda yg sedang mabung dengan baik dan selalu bersihkan kandangnya tiap hari.
2. Jika awal burung mau mabung coba kurangi porsi jangkriknya dr 5 menjadi 2 pg dan sore sedangkan porsi krotonya tambah menjadi 3 sendok makan/hari. Selama mulai rontok bulu burung tidak perlu dijemur.
3. kurangi waktu mandinya dr tiap hari menjadi 2-3 hari sekali, tp kandang tetap dibersihkan tiap hari.
4. rubah waktu madinya menjadi antara jam 12-jam 1 siang, setelah mandi langsung krodong dalam kondisi bulu basah dan jangan diangin2.
5. Beri larutan Growvit di air minumnya sekucupnya(jangan terlalu banyak cukup seujung pentul korek api untuk tiap cangkir minum burung), 2 hari sekali, baik untuk mempercepat perontokan dan pertumbuhan bulu
Jauhkan dari burung murai lain kalau bisa cukup 1 burung MB 1 rumah
b. Perawatan Pada Saat Tumbuh bulu
1. Pada saat semua bulu, baik kepala, badan, sayap maupun ekor sudah jatuh maka kembalikan porsi rawatan kepada porsi rawatan harian seperti biasa baik makanan maupun pola mandinya. Ingat jangan pernah menjemur burung yg sedang tumbuh bulu sampai semua bulunya terutama ekor dan sayap selesai masa pertumbuhannya (full) karena ini akan menghentikan pertumbuhan bulu terutama ekor dan membuat bulu akan cepat tua.
2. Selama pertumbuhan bulu berikan Growvit pd minumannya dg komposisi diatas 2 hari sekali dan campur air madi dg obat mandi yg ada di pasaran.
3. Burung harus trus dikrodong setelah diberikan makanan dan dibersihkan kandangnya baik sebelum atau setelah mandi ditempat yang teduh dan berikan burung isian disekelilingnya.
4. Setelah bulu ekor dan sayap tumbuh maksimal mulailah dilakukan secara bertahap :.
minggu ke 1 dijemur selama 1/2 jam
minggu ke 2 dijemur selama 3/4 jam
minggu ke 3 dan ke 4 selama 1 jam
minggu ke 5 dan ke 6 selama 1.5 jam
minggu ke 7 dan ke 8 selama 2 jam
Ingat dan jangan pernah melanggar atau anda akan menyesal :
Jangan pernah mengadukan MB jawara Om-om sebelum 2 bulan penjemuran minimal, saya jamin kalau MB anda Jawara dan anda adu sebelum 2 bulan pasti burung anda akan juara, tp pd minggu-minggu berikutnya MB anda kan galak dan makin susah untuk mencapai performa seperti sebelum mabung, sampai burung tersebut mabung kembali. Hal ini sudah terbukti dan dirasakan oleh pemain2 murai Top yang saya kenal, mereka selalu terjebak oleh keinginan untuk segera melombakan burung MB jawaranya karena masalah gengsi.
Setelah selesai penjemuran selama 2 bulan cobalah MB anda dilatihan kecil terlebih dahulu antara 15-20 burung agar burung anda tidajk terlalu kaget, dan biasakanlah melombakan burung anda 2 minggu sekali agar burung MB anda dapat selalu tampil prima.
Semoga tips ini dapat cocok dengan MB om-om semua, dan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

BURUNG CIBLEK, SI KECIL CABE RAWIT


Ciblek (Prinia Familiaris) sekilas tampak tampilan burung ini kurang menarik, dengan warna bulu yang kurang memikat (berwarna dominan abu-abu) dan suara yang monoton yang sering di perdengarkan ciblek di alam, membuat banyak orang memandang sebelah mata terhadap burung ini. Berbeda dengan sepupunya Prenjak, yang telah lama memikat hati bagi sebagian orang karena kicauannya yang jika bersahutan antara jantan dan betina nampak serasi dan merdu serta enak di dengar.
Mungkin ketertarikan awal orang akan burung ini adalah karena tampilannya yang aktraktif dan relatif lebih mudah di ”rawat” di bandingkan dengan burung prenjak yang lebih sensitif, maka burung ciblek lebih mudah ”survive”. Sampai saat ini kita masih dapat dengan mudah menjumpai burung ciblek di beberapa pasar burung dengan harga yang relatif ’terjangkau’. Untuk burung ciblek liar yg sudah berumur, di pasar kebayoran baru dan Pasar pramuka kita dapat membeli burung tersebut dengan harga kisaran Rp. 10.000,- sampai dengan Rp. 20.000,- tergantung pasokan barang. Untuk burung ciblek yang masih lolohan atau masih muda harganya di patok kisaran Rp. 25.000,- sampai dengan Rp. 50.000,- tergantung kondisi burung. Cerita akan lain jika burung tersebut sudah ’mau bunyi dan sudah belajar makan voer’, dengan kondisi burung yang sudah demikian, maka sepertinya kita akan dipaksa untuk merogoh kocek agak dalam. Untuk burung yang sudah mau bunyi dan sudah mau makan voer (sebagai pakan utama) maka harga yang dicapai bisa kisaran Rp. 50.000,- sampai dengan 100.000,-. Beda lagi jika ternyata burung tersebut bermental baik, yang akan di ketahui jika burung itu dipertemukan dan mau bertarung dengan burung lain, rasanya harga Rp. 150.000,- akan menjadi tawaran yang menggiurkan untuk kicaumania.

Harga tersebut tentunya akan beda tergantung pada waktu dan tempat juga demand (minat) terhadap burung ciblek. Dan akan berbeda lagi jika kita temui burung dengan kualitas Istimewa.
Burung kualitas istimewa disini biasanya bermental sangat baik, dengan volume yang diatas rata-rata burung ciblek pada umumnya. Tampilannya juga aktraktif dengan gerakan lincah saat berkicau dan menarikan ekornya untuk memperagakan tarian perangnya jika berhadapan dengan musuh/burung ciblek lainnya.
Variasi suara burung ciblek biasanya senada dan diperdengarkan dengan tempo tinggi (ngotot) dan terus menerus, sehingga enak di dengar. Beberapa ciblek telah dapat di master dengan suara burung lain. Istilah suara tembakan, suara ngebren adalah istilah yang biasa di gunakan oleh penggemar burung ini untuk menggambarkan suara burung ciblek yang sedang berkicau.
Suara tembakan adalah suara burung saat memperdengarkan suara kerasnya secara satu persatu dengan tempo nada yang tidak begitu rapat. Ngebren adalah suara ciblek yang di perdengarkan dengan tempo tinggi/rapat dan keras. Rasanya jarang kita temui burung ciblek yang bersuara ”setengah hati”. Variasi suara burung ini akan tergantung pada kecerdasan burung dalam menangkap dan merekam suara burung lain disekitarnya.
Sebenarnya ciblek merupakan burung yang layak kembali untuk dilombakan pada kelas tersendiri.sudah sepantasnya burung ini tidak lagi di pandang sebelah mata dan dianggap sebagai burung ”kelas II”. Burung ini terkenal memiliki mental yang baik, kemampuan aktraktif-nya pun sangat enak di pertontonkan, layaknya melihat miniatur burung petarung seperti hwa mei yang sedang bertempur dengan gaya fighter membuka sayap dan mengibas-ngibaskan ekornya turun dan naik pada tangkringan sebagai atraksi menekan mental lawannya. Kriteria penilaian burung ini dapat di nilai dari variasi lagu, mental, gaya saat menghadapi lawan, serta tidak lupa kicauan yang bertempo cepat, tebal dan tajam.


Mental burung ciblek yang sudah ’jadi’ tidak perlu di ragukan lagi. Penulis beberapa kali menemukan ciblek yang bermental sangat baik, yang bukan saja berani bersahutan dengan burung sejenis, namun burung ciblek yang sudah jadi terkenal berani berkicau dan bersahutan dengan burung yang secara fisik maupun volume suara lebih besar.
Tidak saja untuk di pertandingkan, burung ciblek juga dikenal sebagai burung ”master” yang baik, khususnya untuk burung kenari, branjangan, cucak hijau dan lainnya.
Ini dimungkinkan, karena burung ini yang akan ”ngotot” berkicau jika mendengar suara burung lain, sehingga cocok untuk masteran burung lain karena akan berkicau setiap saat, juga suara burung ini akan sangat menonjol dan biasanya di gunakan sebagai senjata ”tembakan” bagi burung lomba lainnya.
Peliara ciblek... Lomba Ciblek.. Siapa takuutttt.... !!!

BERKAH PEDAGANG DI LOMBA BESAR

Maraknya lomba burung berkicau berskala besar, rupanya membawa berkah tersendiri bagi para pelaku bisnis sejenisnya, seperti asesories sangkar dan pernik lainnya. Lomba besar mampu mengumpulkan peserta lebih banyak, sebut saja gelaran Bang Yos Cup, GusDur Award, Gubernur Jabar Cup, Piala Raja, Kapolri Cup, rata-rata menampung peserta 300 sampai 400 peserta lebih. Fenomena ini menjadi ladang empuk alias menguntungkan bagi para pedagang, baik itu pedagang sangkar, asesories, peternak burung atau pakan burung.
Berkah yang dirasakan Iwan salah satu pedagang tangkringan dari Kadipaten, dengan berjualan di tempat lomba gede keuntungan bisa beberapa kali lipat dibanding berjualan di lomba biasa. Omzetnya bisa naik sampai 300%, bayangkan dalam sehari pendapatanya bisa melimpah ruah. Terlebih bagi para pedagang sangkar burung, barang ini selalu saja diburu para kicaumania, pasalnya selain memang kebutuhan, sebagian peserta lainnya yang datang dari luar pulau, bisa mengoleksi sangkar dengan harga yang cukup murah. Begitu yang dirasakan penjual sangkar ternama Ebod Jaya, mereka begitu sumringah, menyambut event-event besar, selain keuntungan melimpah, mereka juga kebanjiran order yang terus berdatangan, baik itu dari luar kota ataupun luar pulau. Terlebih Ebod Jaya kini, turun langsung sebagai pelaku atau pelaksana lomba, atau terkadang sebagai sponsor atau pendukung acara tersebut. Seperti halnya yang dilakukan pada waktu gelaran Bang Yos Cup dan GusDur Award, dan puluhan gelaran lainnya, ia terus memberikan dukungan, selain memberikan hadiah tambahan, ia juga memberikan discount tiket bagi para pemakai sangkar hasil produksinya, cara promosi yang luar biasa.
Bagi  Anyi, Kopral, Asep dan H. Tata yang boleh dikatakan embahnya pedagang di kontesan, mereka cukup senang, selain sudah punya pelanggan tetap, dagangan merekapun laku keras dan omzetnya bisa bertambah hingga puluhan kali lipat. Bayangkan, untuk berjualan pakan, vitamin dan sejenisnya, Anyi, Kopral atau Asep bisa dapat penghasilan kotor sehari di atas 4 juta rupiah, penghasilan yang cukup meggiurkan. Hal serupapun dirasakan Cak Agus, agen kenari dari Semarang, yang sangat rajin berjualan di arena lomba, tidak hanya di Jatim, Jateng, Jabodetabek, keluar pulaupun, pria yang selalu didampingi istri tercintanya itu diburu juga.
Tentu misinya ingin keuntungan yang melimpah dan barang dagangannya laku dan banyak dikenal, terutama di komunitas kicaumania.
Penyelenggara lomba kotes burung, merasa bangga dan bahagia, bahwa kegiatannya tak hanya dinikmati komunitas kicaumania saja, tetapi bagi para pelaku bisnis, dampak dari kegiatannya sangat membantu dan cukup meguntungkan (Yanyan).
  

MENJUAL CUCAK IJO JEMBER dan BANYUWANGI (BANDE ALIT, ALAS PURWO, ALAS BALURAN)


Menjual Cucak Ijo Asli Bande Alit (Jember dan Banyuwangi), Alas Purwo dan Alas Baluran (Banyuwangi) yang konon terkenal Juara di arena lomba, kami menyediakan Cucak Ijo mulai dari yang trotol hingga yang full nopeng siap lomba dengan harga :
  1. Bahan : Rp. 650.000,-
  2. Trotol Gacor Kwalitas Juara : Rp. 850.000,-
  3. Full Nopeng Siap Lomba : Rp. 1.500.000,-